Adasaatnya Tuhan izinkan kita berperang, bagaimana kita ma membela pekerjaan Tuhan. Sekuat-kuatnya kita > ingat ada satu titik tertentu kita ada dalam kelemahan. Dalam Kisah Para Rasul 4 Petrus telah penuh dengan Roh Kudus. Melayani Tuhan, mengabarkan injil dengan begitu luar biasa. Relakanlah kehidupan kita untuk dirubah oleh Tuhan sesuai
WHKz5. Bacaan Firman Tuhan Kisah Para Rasul 20 21-31 Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku. Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah. Dan sekarang aku tahu, bahwa kamu tidak akan melihat mukaku lagi, kamu sekalian yang telah kukunjungi untuk memberitakan Kerajaan Allah. Sebab itu pada hari ini aku bersaksi kepadamu, bahwa aku bersih, tidak bersalah terhadap siapapun yang akan binasa. Sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu. Pesan perpisahan yang disampaikan oleh Rasul Paulus yang akan melanjutkan perjalanan misi penginjilan ke Yerusalem memberikan kita pedoman dan panutan hidup yang layak dan patut kita tiru. Paulus mengungkapkan bagaimana dia sebagai “tawanan Roh” yang menyerahkan segala kehidupannya hanya untuk melayani Tuhan. Paulus bersaksi tentang hidupnya, bagaiamana ketulusan dan kesungguhan hidupnya yang dipanggil sebagai rasul ayat 26-27. Dari sini kita belajar dari rasul Paulus tentang kesungguhannya untuk taat dan melayani Tuhan dalam hidupnya, bahwa dia dapat lepas dari segala beban dan tekanan dalam menjalani kehidupannya karena dia memiliki kesungguhan untuk hidup dalam panggilannya sebagai rasul. Walaupun ada banyak hambatan dan tantangan, namun tidak pernah itu semua menghambat dan menyulitkannya, sebab niat dan pelayanannya dilakukan dengan ketulusan. Paulus dengan pasti dan penuh keyakinan tanpa beban dapat maju melangkah ke depan menjalani hidup. Paulus melihat kebelakang tanpa penyesalan dan juga memandang ke depan tanpa ketakutan. Walaupun Paulus tidak tahu apa yang akan terjadi dalam dirinya di depan, namun dia tidak pernah menghiraukannya, sebab dia tetap pada fokus hidupnya yaitu menyelesaikan tugas yang telah Tuhan Yesus berikan kepadanya. Melalui pengalaman hidup Paulus kita mendapatkan hikmat yang berharga sebagai orang-orang yang terpanggil dalam iman kepada Tuhan Yesus Kristus dalam menjalani kehidupan ini. Bisa banyak hal yang terjadi dalam hidup kita, yang membebani dan menyusahkan kita, namun bagaimana kita mampu untuk mengendalikan hidup dalam setiap situasi. Kita tidak bisa memaksakan kehendak supaya hanya hal-hal baik yang kita terima, namun kita harus belajar untuk menerima setiap kenyataan yang terjadi dan mampu mengendalikan diri dalam situasi apapun. Di saat senang, maka bersenanglah sewajarnya tanpa berlebihan, jangan sampai kesenangan itu menjatuhkan kita pada sikap tinggi hati dan sombong, tetapi takutlah akan Tuhan dengan tahu mengucap syukur bahwa itu adalah pemberian Tuhan. Di saat susah, hadapilah kesusahan dengan sewajarnya, tanpa berlebihan menyikapinya. Jangan sampai kesusahan itu membuat kita jauh dari Tuhan, namun berpenganglah pada pengharapan kepada Tuhan sebagaimana prinsip hidup Paulus “Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku” Baik suka maupun duka dapat terjadi dan silih berganti dalam hidup kita, yang terkadang tidak dapat prediksi apa yang akan terjadi ke depan, sebagaiaman tertulis di Pengkhotbah 3 1, 11 “untuk segala sesuatu ada masanya.... tetapi Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya”. Sekalipun itu kesusahan dapat menjadi kebaikan bagi kita ketika kita dapat menempatkan diri dengan baik bahwa kita hidup bukan bergantung pada dunia ini tetapi bergantung pada Tuhan yang telah memanggil dan menjadikan kita anak-anakNya. Segala sesuatu bisa terjadi dalam hidup kita, namun itu semua tidak pernah menjadi beban yang memberatkan kita menjalani hidup, sebab kita memiliki prinsip hidup yaitu hidup untuk melayani Tuhan. Kita dapat menjalani semua yang terjadi dalam hidup tanpa beban sebab yang kita perbuat semata-mata hanya untuk kemuliaan nama Tuhan. Kita tahu dan yakin bahwa Tuhanlah yang akan meluruskan jalan bagi kita asal kita memegang prinsip iman sebagaimana yang dikatakan Tuhan Yesus “Marilah kepadaKu semua yang letih dan lesu dan berbeban berat.....pikullah kuk yang kupasang....dan jiwamu akan mendapat ketenangan” Matius 1128-30
100% found this document useful 1 vote964 views14 pagesOriginal TitleDIPANGGIL UNTUK MELAYANICopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote964 views14 pagesDipanggil Untuk MelayaniOriginal TitleDIPANGGIL UNTUK MELAYANIJump to Page You are on page 1of 14 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 12 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Panggilan untuk melayani Tuhan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema panggilan untuk melayani Tuhan diambil dari Yesaya 61-8; Roma 117. Nabi Yesaya dalam pimpinan, tuntunan, arahan, bimbingan dan ilham Roh Kudus, menulis "Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku "Ini aku, utuslah aku!" Yesaya 68 Ayat tsb diatas banyak dipakai untuk mendorong agar jemaat ikut melayani Tuhan atau mengambil keputusan untuk menjadi hamba Tuhan full time. Tetapi tahukah kita bahwa ada banyak hal yang harus kita perhitungkan dan persiapkan, sebelum kita melayankan panggilan yang amat mulia itu? Sebab jikalau tidak maka panggilan tsb tidak direspon dengan baik atau orang yang merespon tidak memiliki kualitas iman dan kecakapan yang baik bandingkan dgn kualitas penggembalaan yang di standartkan oleh Allah dalam Mazmur 7872. Ternyata tulus saja tidak cukup, harus cakap! Mau dan mampu itu harus berjalan seiring dan beriring bersama. Pelayanan itu bukan sebuah pilihan pekerjaan ataupun penambahan aktifitas. Pelayanan lebih dari itu. Pelayanan itu panggilan Tuhan untuk pertama tama mendewasakan iman kita yang dapat menuntun orang lain kepada iman. Jadi pelayanan itu lahir dari iman dan memimpin kepada iman. Rasul Paulus di dalam suratnya kepada jemaat Roma mengatakan "Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis "Orang benar akan hidup oleh iman." Roma 117. Pertanyaannya sekarang iman yang bagaimana? Ada 4 tahapan iman yang harus kita mengerti agar pelayanan kita benar benar bertolak dari iman dan memimpin kepada iman. Satu Gratia Iman yang menyadari dan mengakui bahwa semua yang saya terima ini termasuk dan terkhusus keselamatan adalah oleh karena kasih karunia atau anugerah Allah. Dua Noticia Oleh karena merasakan begitu besar anugerah Tuhan, maka saya tidak mau hidup biasa biasa saja. Saya mau belajar lebih dalam lagi tentang anugerah Allah dan iman. Saya menempatkan iman saya pada sesuatu, atau lebih tepatnya, seseorang. Untuk percaya, saya harus tahu sesuatu tentang seseorang itu, yang adalah Tuhan Yesus Kristus. Tiga Assensia Saya sampai pada kesepakatan atau pengakuan iman bahwa isi dari iman saya adalah benar. Iman yang berdasarkan pada Firman yang benar. Empat Experencia Pada tahap ini, saya benar-benar mengalami Tuhan dan Firman. Saya melihat kebenaran konvensi iman dan Firman itu nyata dalam hidup saya, sehingga saya punya dorongan yang sangat kuat panggilan untuk mewartakan kebenaran iman. Sebab orang benar akan hidup oleh iman. Nah...jika panggilan pelayanan dan kelas pemuridan dikerjakan dengan sungguh-sungguh, maka kita akan mendapatkan orang-orang yang betul-betul dipersiapkan menjadi pelayan Tuhan yang berkualitas. Baik untuk pelayanan di dalam Gereja maupun pelayanan di luar Gereja. Gereja menjadi partner TUHAN untuk memanggil dan melatih baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus. Efesus 411-12. Wow... itulah pekerjaan kita yang sesungguhnya yang bertolak dari iman dan yang memimpin kepada iman.
Di akhir jaman ini banyak penyimpangan yang terjadi di gereja-gereja Tuhan. Penyesatan dimana-mana, dan banyak sekali penyimpangan-penyimpangan ajaran di gereja Tuhan. Banyak jemaat Tuhan yang ke gereja karena mengidolakan hamba Tuhannya, bukan Tuhan yang dicari. Gereja Tuhan hari-hari ini mempertontonkan pertunjukan-pertunjukan yang tidak sesuai dengan kebenaran, supaya menarik anak-anak muda. Banyak orang tidak sadar bahwa dia di tipu oleh penyesat- penyesat. Bukan Tuhan yang disembah, tetapi hanya kedagingan mereka yang disenangkan. Gereja sedang dalam kesakitan. Karena itu kita harus hidup dalam kebenaran yang murni. Kesesatan harus diberitakan, bukan hanya tentang berkat-berkat saja yang perlu dikumandangkan oleh gereja-gereja Tuhan. Kita membutuhkan Revival. Revival bukan EO rohani, yang dikemas dengan pertunjukan mewah, artis-artis terkenal, atau musik yang spektakuler. Revival adalah hati yang berbalik kepada Kristus, hati yang bertobat, Hati yang diberikan kepada rencana dan kehendak Tuhan. Yunus dipanggil oleh Tuhan untuk memberitakan tentang Tuhan kepada Niniwe. Tetapi dia hendak melarikan diri ke Tarsis. Sehingga Tuhan mendidik Yunus, Tuhan membiarkan dirinya jatuh ke laut dan masuk dalam perut ikan selama 3 hari. Tuhan memanggilnya kembali ke panggilannya yang semula memenangkan kota Niniwe, sehingga seluruh Niniwe mengenal Tuhan Yunus 13. Tuhan punya panggilan untuk setiap kita Mungkin kita juga seperti Yunus, kita melarikan diri dari panggilan Tuhan. Tetapi Tuhan begitu rindu mempertahankan dan mengejar setiap kita. Tuhan sudah menyiapkan sebuah misi untuk kita kerjakan dalam hidup ini. Sayangnya banyak orang yang tidak mau menjalankan misinya. Mereka mau mengatur hidup mereka sesuka hatinya. Pada mulanya, Yunus dengan sengaja menaiki perahu yang tujuannya bukan ke Niniwe. Apakah kita juga demikian? Jangan salah menaiki kapal! Ada kapal yang bisa membawa kita menuju panggilan kita, dan ada kapal yang bisa membuat kita jauh dari panggilan Tuhan. Ada kapal pesiar yang isinya orang2 kaya, mereka berpesta pora dalam kapal, sedangkan pelayan-pelayan bekerja keras untuk melayani orang-orang kaya itu. Berbeda dengan kapal perang. Dalam kapal perang semua bergandengan tangan untuk menghadapi peperangan di depan mereka. Gereja Tuhan harusnya menjadi kapal perang, yang tujuannya membawa kita kepada kemenangan. Banyak orang yang lari dari panggilannya. Tetapi Tuhan panggil lagi Yunus dengan cara-Nya. Ini adalah sebuah proses penyadaran. Kalo kita ingin diangkat Tuhan, kita harus siap diproses dan dimurnikan Tuhan. Ketika Yunus mendapatkan panggilan yang kedua, Yunus taat dan melakukan apa yang Tuhan katakan. Ketika dia meresponi panggilan Tuhan, satu kota diselamatkan. Tuhan juga rindu memakai kita untuk menjadi alat-Nya menjangkau mereka yang terhilang. Bagi tuhan, jiwa-jiwa itu sangat berharga. Mari ajak orang-orang sekeliling kita untuk mengenal Tuhan. Diperlukan orang-orang yang meresponi panggilan-Nya. Dibutuhkan orang-orang yang mau dipakai Tuhan menggenapi rencana-Nya yang besar. Maukah anda meresponinya?
Ps. Debora Henubau Ringkasan Khotbah 18 Februari 2018 Pembacaan Alkitab Efesus 2 10 Semua manusia diciptakan oleh Tuhan, namun orang-orang pilihan Tuhan, yang diangkat sebagai anak-Nya diciptakan dalam Kristus Yesus. Artinya kita dilahirkan dalam roh, itulah kelahiran baru. Dan tujuan kita diciptakan dalam Kristus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya, dan Dia mau supaya kita hidup di dalamnya. Jadi setiap orang itu diciptakan dengan tujuan Tuhan di dalam hidupnya. Tuhan sudah mempunyai rencana planning untuk kita ada di dalam dunia ini. Bagaimana pun caranya kita terlahir secara jasmani di dunia ini bukanlah hal yang menentukan. Karena sejak kita lahir baru, yaitu percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruslamat pribadi dan di baptis, maka hidup yang lama sudah berlalu, karena hidup baru sudah datang! Alkitab ini adalah firman Tuhan, dan apa saja yang Tuhan sudah siapkan untuk kita, tercatat semua di dalam firman-Nya. Tidak peduli apa latar belakang kita dulu, sebelum di dalam Kristus, karena di dalam Kristus kita telah diubahkan. Tuhan sudah siapkan pekerjaan baik dalam rancangan-Nya bagi kita, supaya kita hidup di dalam setiap rencana-Nya. Tuhan itu luar biasa dan tidak bisa diukur dengan ukuran manusia. Dan Tuhan yang berkuasa itu peduli kepada kita dan membuat rancangan-Nya atas hidup kita. Kita semua sudah ditentukan, dipilih, dan dipisahkan dikuduskan dari dunia ini untuk menjadi anak-anak Bapa di surga dan dipersiapkan untuk melayani-Nya. Efesus 1 3 Tuhan sudah mengaruniakan segala berkat rohani di dalam Surga bagi kita, dan itulah pemberian Tuhan the grace of God Ayat 4 Bapa di surga sudah memilih kita di dalam Tuhan Yesus Kristus! Jadi kalau Tuhan sendiri yang berbicara lewat firman-Nya untuk memilih kita, maka JANGAN RAGU! Dia memilih dan merencanakan kita dalam pikiran dan hati-Nya, sebelum segala sesuatu dijadikan. Pikiran manusia tidak bisa memahaminya, karena terbatas ruang dan waktu. Jalan dan rancangan Tuhan itu tidak terselami, dan melampaui pikiran kita. Kita diciptakan menurut gambar dan rupa Tuhan, dan bukan gambar dan rupa yang lain. Kita semua dipilih Tuhan karena kita dikasihi-Nya, bahkan saat ini jika kita tertanam dan bertumbuh serta melayani di GDS semua itu karena panggilan dan pilihan Tuhan atas hidup kita, dan sejak dalam Kristus yang lama sudah berlalu, artinya masa lalu kita dihapuskan, karena yang baru telah datang. Karena itu hiduplah sebagai orang yang merdeka di dalam Kristus. Ayat 5 Dalam kasih Tuhan telah menentukan kita dari semula oleh Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya. banyak orang tidak akan bisa mengerti tentang kasih Tuhan, karena pada umumnya kasih manusia itu berbalas dan terbatas. Jika kita sudah dipilih dan dipercayakan untuk melayani Tuhan, maka hargai panggilan Tuhan, dan jangan ragu siapa identitas kita, kita adalah anak-anak Bapa, ahli waris-Nya. Bapa rela memberikannya kepada kita segala sesuatu, maka dari itu kita harus sukacita untuk menerima segala sesuatu dari-Nya. Ayat 13 Di dalam Kristus pada waktu kita percaya, kita dimeteraikan oleh Roh Kudus atas apa yang Bapa janjikan. Roh Kudus itu adalah Tuhan sendiri. Di dalam Roh Kudus kita diberikan akses untuk bersekutu dengan Bapa dalam doa, karena Roh kudus diberikan dan mengajarkan bagaimana kita harus berdoa. Ayat 14 Roh Kudus menjadi jaminan sampai kita menerima semua apa yang menjadi milik kita. Roh Kudus diberikan kepada kita sejak kita ada di dalam dunia sebagai “kepastian” atau “tanda jadi” sehingga kita berhak menerima segala sesuatu yang Bapa sediakan. Roh Kuduslah yang menolong dan memampukan kita untuk melayani Tuhan, itu sebabnya kita tidak melayani dengan kekuatan secara daging. Apapun latar belakang kita, Tuhan sudah memilih kita untuk menggenapi rencangan-Nya dalam hidup kita. Galatia 1 15 Tetapi karena kebaikan hati Allah, Ia memilih saya sebelum saya lahir dan memanggil saya untuk melayani Dia. Paulus sebelumnya adalah Saulus, seorang penjahat yang menganiaya dan membunuh orang-orang percaya, mengalami panggilan Tuhan, dia diubahkan menjadi seorang rasul yang hidupnya menjadi berkat bagi dunia, dan hampir sebagain besar Perjanjian Baru ditulis olehnya. Paulus mungkin tidak pernah berpikir tentang panggilan Tuhan atas dirinya, bahwa dia juga akan mati demi Kristus, namun semuanya itu semata-mata karena kasih karunia Tuhan atas dirinya. Mazmur 139 13 – 18 baca Tuhan membentuk kita, dan menenun kita dalam kandungan, itu sebabnya kejadian kita dahsyat dan ajaib, itulah mujizat Tuhan. Tuhan menciptakan kita sempurna dan berharga. Kita harus bersyukur kepada Tuhan! Tuhan sudah merekam seluruh hidup kita sejak awal sampai akhir dalam kekekalan bersama dengan-Nya. Oleh sebab itu, kita harus menghargai hidup kita jangan disia-siakan jangan meniru atau ikut-ikutan dunia ini, kita harus pakai hidup kita untuk kemuliaan Tuhan. Mata Tuhan sudah melihat kita pada waktu bakal anak, dan dalam kitab-Nya semuanya tertulis tentang kita. Di surga ada rancangan Tuhan buat kita sejak awal sampai akhir. Jadi Tuhan sudah memiliki rancangan untuk kita, rancangan damai sejahtera dan memberi kita masa depan yang penuh harapan. Yeremia 29 11. Rancangan Tuhan bagi kita adalah KEBAIKAN. Apapun keadaan kita Tuhan turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan Roma 8 28. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Tuhan tidak pernah bertentangan dengan diri-Nya sendiri, dan apa yang Ia firmankan! Jadi jangan menganggap semua musibah dan kesulitan datang dari Tuhan. Justru Tuhanlah yang mengubah hal-hal yang menurut kita buruk/ sulit untuk mendatangkan kebaikan atas hidup kita, karena Tuhan itu baik adanya. Pikiran Tuhan tidak bisa kita disalami, rancangan-Nya melampaui rancangan kita, dan kita hanya bisa menerimanya dengan iman sebagai kasih karunia Tuhan. Betapa bernilainya pikiran Tuhan yang indah tentang kita, dan Tuhan berjanji bahwa Dia tidak pernah meninggalkan kita. Tuhan selalu hadir dan peduli terhadap hidup kita. Yeremia 1 5. “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau , dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa” Lukas 19 30 – 36 Jikalau Tuhan saja memilih keledai yang lemah untuk tujuan-Nya yang mulia, apalagi kita anak-anak-Nya, yang dipilih dan ditetapkan untuk rancangan-Nya yang besar. Oleh sebab itu, jangan ragu dan jangan kehilangan identitas diri kita di tengah-tengah dunia ini. Roma 8 29 – 30 Kita diipilih dari semula ditentukan dari semula di dalam Kristus. Supaya Tuhan Yesus menjadi yang Sulung diantara kita. Karena melalui kematian dan kebangkitan Kristus kita menjadi anak-anak Bapa di Surga. Kita semua ditentukan, dipanggil dan dibenarkan. Yesaya 55 8 – 9. Jalan-jalan Tuhan melampaui semua jalan dan rancangan kita. Tuhan tidak pernah keliru. Dia memanggil dan mempersiapkan pekerjaan bagi kita, yaitu Amanat Agung, karena itulah tugas pangilan kita selama masih bernafas di bumi ini. Jangan sia-siakan hidupmu, hiduplah untuk menggenapi rancangan Tuhan. Amin!
khotbah dipanggil untuk melayani